Minggu, 23 Desember 2012

HEREDITAS PADA MANUSIA



MAKALAH BIOLOGI
HEREDITAS PADA MANUSIA

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 5
                                 1.SUKARDI                                   5.FADLIA
                                 2.DEBY KEZIA CHRISTINA     6.STEVIN TEMPALI
                                 3.NOVITA SARI                           7.OSHIN AYU LESTARI
                                 4.ISNA N. LADEHU                     8.SATRIANI

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN POSO
TAHUN AKADEMIK 2011/2012


KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnyalah sehingga kami dari kelompok 5 dapat menyelesaikan tugas makalah biologi yang berjudul “HEREDITAS PADA MANUSIA”.
            Namun kami manusia yang penuh dengan kekurangan menyadari akan ketidaksempurnaan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya saran dan kritik dari teman-teman dan dari dosen mata kuliah yang bersangkutan, demi kesempurnaan makalah kami.
            Lebih dan kurangnya kami mengucapkan terima kasih.

                                                                    
                                                                    





                                                                                                     

                                                                     POSO, 23 SEPTEMBER 2011
                                                                                 PENYUSUN

                                                                    
                                                                                KELOMPOK 5



DAFTAR ISI
Halaman Judul...............................................................................................      i
Kata Pengantar..............................................................................................     ii
Daftar Isi........................................................................................................    iii
BAB I     PENDAHULUAN
               A.Latar Belakang............................................................................     1
               B.Tujuan.........................................................................................     2
               C.Masalah.......................................................................................     2     
BAB II   PEMBAHASAN
               Hereditas Pada Manusia.................................................................     3
               A.GEN............................................................................................     3
               B.Struktur GEN..............................................................................     4
               C.Kromosom Dan Kromatin...........................................................     5
               D.Morfologi Kromosom.................................................................     6
               E.Autosom Dan Kromosom Sel.....................................................     7
               F.Pembelahan Sel............................................................................     8
               G.Pembentukan Sperma.................................................................   10
               H.Proses Spertagenesis...................................................................   12
               I.Gambar.........................................................................................   14
BAB III  PENUTUP
               A.Kesimpulan.................................................................................   20
               B.Saran...........................................................................................   20
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................   21     





BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

            Hereditas dapat diartikan sebagai pewarisan atau pemindahan biologis karakteristik individu dari pihak orang tuanya. Pewarisan ini terjadi melalui proses genetis. Hereditas pada individu berupa warisan “spesific genes” yang berasal dari kedua orang tuanya. Genes terhimpun didalamnya kromosom-kromosom atau “colored bodies”. Kromosom-kromosom baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibu berinteraksi membentuk pasangan-pasangan.
            Semua sel dalam badan memiliki hereditas identik sebagai akibat dari adanya proses individuasi dan diferensiasi.
            Dasar Hereditas dari perbedaan individual adalah adanya kombinasi-kombinasi “genes” yang mengakibatkan adanya perubahan-perubahan “genes”.


B.Tujuan
1.      Agar mahasiswa dapat memenuhi salah satu standar penilaian dari dosen yang bersangkutan.
2.      Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian hereditas pada manusia.
3.      Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian gen beserta sifat dan fungsinya.
4.      Agar mahasiswa dapat mengetahui struktur gen beserta dengan bentuknya.
5.      Agar mahasiswa dapat mengetahui kromosom dan kromatin.
6.      Agar mahasiswa dapat mengetahui morfologi kromosom.
7.      Agar mahasiswa dapat mengetahui autosom dan kromosom sel.
8.      Agar mahasiswa dapat mengetahui proses pembelahan sel.
9.      Agar mahasiswa dapat mengetahui proses pembentukan sperma.
10.  Agar mahasiswa dapat mengetahui proses spermatogenesis.
C.Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan hereditas ?
2.      Apa yang dimaksud dengan gen ?
3.      Apakah yang dimaksud dengan struktur gen ?
4.      Apa yang dimaksud dengan kromosom dan kromatin ?
5.      Bagaimanakah morfologi kromosom ?
6.      Apa yang dimaksud autosom dan kromosom sel ?
7.      Bagaimanakah proses pembelahan sel ?
8.      Bagaimanakah proses pembentukan sperma ?
9.      Bagaimanakah proses spermatogenesis ?



BAB II
PEMBAHASAN
HEREDITAS PADA MANUSIA
        Hereditas merupakan pewarisan atau pemindahan biologis karekteristik individu dari pihak orang tuanya. Pada kejadian sehari-hari dapat dijumpai seorang anak kerap memiliki sifat seperti orang tuanya, baik rupa maupun tingkah lakunya. Sebaliknya, sering pula tampak seorang anak memiliki sifat menyimpang dari ibu dan ayahnya. Keadaan tersebut berhubungan erat dengan genetika manusia.


A.GEN
        Gen berasal dari bahasa Belanda yaitu gen, adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Gen sebagai faktor keturunan tersimpan di dalam kromosom, yaitu di dalam manik-manik yang disebut kromomer atau nukleosom dari kromomer. Morgan, ahli genetika dari Amerika Serikat menyebutkan kromomer itu lokus. Jadi, gen tersimpan dalam setiap lokus yang khas dalam kromosom.
        Gen sebagai zarah yang kompak mengandung satu satuan informasi genetik yang mengatur sifat-sifat menurun tertentu, memenuhi lokus suatu kromosom. Suatu kromosom mengandung banyak gen. Oleh sebab itu di dalam setiap kromosom, khususnya di dalam kromonema terdapat deretan lokus. Batas antara lokus yang satu dengan yang lainnya tidak jelas seperti deretan kotak-kotak.
        Gen sebagai satu satuan informasi genetik tersusun teratur di dalam satu deretan secara linear dan lurus beraturan, tidak berselang-seling berdempet atau berdampingan.



Gen mempunyai sifat-sifat, antara lain:
a.       Gen memiliki zarah tersendiri dalam kromosom.
b.      Gen mengandung informasi genetik.
c.       Gen dapat menduplikasikan diri (membelah) sehingga dapat menyampaikan informasi genetik pada generasi berikutnya.
Fungsi gen, antara lain:
a.       Mengatur perkembangan dan proses metabolisme individu
b.      Menyampaikan informasi genetika kepada generasi berikutnya
c.       Sebagai zarah (zat terkecil yang tidak dapat dibagi lagi) tersendiri dalam kromosom.

B.Struktur Gen
        Gen mengandung DNA atau RNA yang membawa informasi genetik. Manusia memiliki banyak sekali gen-gen, dan kumpulan dari gen-gen ini disebut genom yang berada dalam inti sel yaitu di sebelah kromosom. Gen membentuk struktur yang disebut DNA.
          Kromosom adalah struktur pembawa gen yang mirip benang dan terdapat di dalam inti sel. Kromosom hanya dapat terlihat pada saat pembelahan sel, yaitu ketika kromosom memendek dan menebal. Berdasarkan letak sentromernya kromosom dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu:
1.      Kromosom Akrosentrik, apabila sentromer terletak subterminal (didekat ujung kromosom), sehingga kromosom tampak lurus seperti batang.
2.      Kromosom Telosentrik, apabila sentromer terletak di ujung kromosom, sehingga kromosom tampak hanya terdiri dari satu lengan saja.
3.      Kromosom Submetasentrik, apabila sentromer terletak submedian (kearah salah satu ujung kromosom), sehingga kromosom tampak seperti huruf “J”.
4.      Kromosom Metasentrik, apabila sentromer terletak ditengah, sehingga kromosom tampak terbagi menjadi dua lengan yang sama panjang dan seperti hufuf “V”.
        Jumlah kromosom dalam sel bervariasi, bergantung pada jenis makhluk hidupnya. Namun, jumlah kromosom pada setiap makhluk hidup selalu tetap.
Kromosom dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.      Autosom, adalah kromosom yang terdapat pada sel-sel tubuh (somatic) sehingga disebut juga kromosom tubuh.
2.      Gonosom, adalah kromosom yang terdapat pada sel-sel kelamin, sehingga disebut juga kromosom kelamin atau kromosom seks.
        Sebagai pembawa informasi genetik, DNA memiliki dua fungsi, yaitu dapat menyintesis molekul kimia lainnya dan dapat menyintesis dirinya sendiri atau dapat bereplikasi. Proses replikasi DNA:
1.      Denaturasi, pemisahan untaian DNA
2.      Inisiasi, pengawalan sintesis DNA
3.      Pemanjangan untaian DNA
4.      Ligasi fragmen DNA
5.      Pengakhiran sintesis DNA

C.Kromosom Dan Kromatin
        Kromosom berasal dari kata chroma dan soma=badan. Setiap organisme selain memiliki sepasang kromosom tersebut juga memiliki kromosom kelamin atau yang disebut gamet yang berasal dari hasil pembelahan sel yang membagi jumlah kromosom menjadi jumlah setengahnya yang disebut kromosom haploid. Jumlah kromosom pada setiap organisme yang berada dalam satu spesies adalah sama. Sebagai contohnya adalah jumlah kromosom somatik manusia yaitu 46 kromosom.
        Kromatin, jalinan benang-benang halus dalam plasma inti. Jalinan itu akan menghisap banyak zat itu. Berasal dari Chroma=berwarna, dan tin= benang. Terdiri dari benang-benang kromonema yang berpilin-pilin longgar diselaputi protein.
Kromatin maupun kromosom terdiri dari beberapa serat (fibril) halus dan dibina atas 2 macam molekul; ADN (asam deoksiribosa nukleat) dan protein. Proteinnya terutama berupa histon. Kromatin atau kromosom mengandung puluhan sampai ratusan ribu gen.

D.Morfologi Kromosom
Bagian kromosom terdiri dari lengan dan sentromer. Sentromer merupakan bagian kepala kromosom, sentromer tersebut mengandung kromonema dan gen. Lengan ialah badan kromosom sendiri dan juga mengandung kromonema dan gen. Lengan memiliki 3 daerah yaitu : selaput, kandung, dan kromonema.
Selaput ialah lapisan tipis yang menyeliputi badan kromosom, kandung (matrix) mengisi seluruh lengan, terdiri dari cairan bening. Kromonema adalah benang halus yang berpilin-pilin yang terendam dalam kandung kromonema yang berasal dari kromonema kromatin sendiri.
        Setiap kromosom dalam genom dapat dengan mudah dibedakan antara kromosom yang satu dengan lainnya dengan menggunakan beberapa cara khusus yang salah satunya adalah dengan melihat panjang relatifnya, posisi dari sentromer yang membagi kromosom menjadi dua lengan yang panjangnya berfariasi, ada tidaknya dan posisi dari daerah yang dinamakan knob atau kromometer, tempat benang-benang kromatid yang disebut Sateit. Kromosom dengan median sentromer normalnya akan memiliki jumlah lengan yang dapat dibagi. Lengan yang lebih pendek dinamakan lengan P sedangkan lengan yang lebih panjang dinamakan lengan Q.
        Kromosom terdiri dari DNA (asam deoksiribonukleat), RNA (asam ribonukleat), dan beberapa jenis protein.DNA dan RNA adalah anggota kelompok senyawa biokimia yang disebut asam nukleat atau polinukleotida. DNA sebuah sel mengandung sejenis kode semua informasi untuk sintesis semua protein yang dibuat oleh sel tersebut. DNA dapat menyimpan dan mereduplikasikan informasi. Fungsi RNA adalah pengangkut antara DNA dan protein. RNA berjalan dengan urutan yang sesuai dari berbagai potongan informasi sebuah sel yang membutuhkannya untuk melaksanakan berbagai aktivitas sel tersebut.
        Kromosom yang terdapat didalam sebuah sel tidak pernah sama ukurannya. Pada manusia, panjang kromosom dapat mencapai 6 mikron.

E.Autosom Dan Kromosom Sel
        Kromosom dapat dibagi menjadi dua jenis autosom dan kromosom seks. Sifat genetik tertentu yang terkait dengan seks Anda, dan diwariskan melalui kromosom seks. Autosom mengandung sisa informasi turun-temurun genetik. Semua bertindak dengan cara yang sama selama pembelahan sel.
        Sel manusia memiliki 23 pasang kromosom besar nuklir linier, (22 pasang autosom dan satu pasang kromosom seks) memberikan total 46 sel. Selain ini, sel-sel manusia memiliki ratusan salinan dari genom mitokondria.

Para 22 autosom diberi nomor oleh ukuran. Dua lainnya kromosom, X dan Y, adalah kromosom seks. Ini gambar dari kromosom manusia berbaris dalam pasangan disebut kariotipe. Gambar Kredit: US National Library of Medicine.

F.Pembelahan Sel
        Seluruh makhluk hidup multiseluler, sebelum mencapai tahap kedewasaan, jaringan-jaringan, dan organ-organ di dalam tubuhnya akan mengalami pertumbuhan. Selama proses pertumbuhan ini, sel-sel sebagai penyusun jaringan akan memperbanyak diri dengan jalan membelah. Pembelahan sel pada makhluk hidup memiliki dua fase, yaitu pembelahan mitosis dan pembelahan meisosis.
a.Pembelahan Mitosis
        Pembelahan mitosis yaitu proses pembelahan nukleus menjadi dua nukleus dan masing-masing anakan menerima 1 set kromosom berbentuk benang-benang halus yang jumlahnya sama sengan jumlah kromosom sel induknya. Mitosis terjadi pada sel tubuh (sel somatis). Sifat kromosomnya berpasangan (2n).
        Mitosis berfungsi mempertahankan faktor genetik dari generasi ke generasi berikutnya tetap normal dan menjaga sel anakan yang terbentuk tetap memiliki sifat induknya. Pembelahan mitosis dibedakan atas 5 fase, yaitu:
1)   Interfase, disebut juga fase istirahat. Sebagian besar waktu hidup sel berada pada tahap ini. DNA mulai bersiap-siap mengadakan replikasi. Fase ini terdiri dari fase gap-1 (G1),
2)   Profase, pada fase ini DNA mulai dikemas menjadi kromosom. Diawali dengan pemendekan dan penebalan kromosom. Pada akhir fase ini, kromosom terdiri dari 2 kromatid yang masing-masing terikat pada sentromer. Nukleolus hilang dan membran nukleus hancur. Kromosom terlihat bebes di dalam kromosom.
3)   Metafase, merupakan tahap singkat dalam mitosis. Pada fase ini, kromosom bergerak ke bidang ekuator dan terikat pada benang spindel melalui sentromer. Hal ini bertujuan agar pembagian materi DNA rata dan sama jumlahnya.
4)   Anafase, pada tahap ini masing-masing sentromer akan membelah secara bersamaan. Kromatid bergerak menuju kutub pembelahan karena adanya kontraksi benang spindel. Tahap ini menghasilkan salinan kromosom yang berpasangan.
5)   Telofase, kromatid telah disebut sebagai kromosom. Membran inti mulai terbentuk, nukleolus mulai muncul kembali, dan terbentuk benang-benang kromatin. Fase ini diakhiri dengan adanya pembelahan sitoplasma atau sitokinesis.

b.Pembelahan Meiosis
        Pembelahan meiosis disebut juga pembelahan reduksi, yaitu pembelahan sel induk diploid (2n) menghasilkan 4 sel anakan haploid (n). pembelahan ini terjadi pada proses pembentukan sel kelamin. Pembelahan meiosis terjadi dalam dua tingkatan, yaitu:
1.Meiosis I, terdiri dari:
a.    Interfase, merupakan tahap persiapan pembelahan. DNA mulai melakukan penggandaan dari satu salinan menjadi dua salinan.
b.   Profase I, DNA mulai dikemas menjadi kromosom. Fase ini diakhiri dengan pembentukan kromosom homolog yang berpasangan membentuk tetrad. Fase ini merupakan fase terpanjang karena terdiri dari lima tahap, yaitu leptoten, zigoten, pakiten, diploten, dan diakinesis.
c.    Metafase I, pada fase ini tetrad kromosom berada pada ujung ekuator. Ujung salah satu benang-benang spindel terikat pada sentromer kromosom, sedangkan ujung yang lain membentang melekat di kedua kutub yang belawanan.
d.   Anafase I, kromosom homolog mulai tertarik menuju kutub pembelahan. Tujuan fase ini untuk membagi kromosom diploid menjadi haploid.
e.    Telofase I, pada fase ini kromosom homolog telah mencapai kutub pembelahan.
f.    Sotokinesis I, masing-masing kromosom homolog dipisahkan oleh sekat. Pada fase ini tampak dua sel yang masing-masing berisi kromosom dengan kromatid kembarnya.
        Sebelum tahap meiosis II terdapat tahap antara yang disebut interkinesis. Pada tahap ini tidak terjadi replikasi DNA.
2.Meiosis II
a.    Profase II, pada tahap ini kromatid kembaran masih melekat pada setiap sentromer kromosom. Tahap ini terjadi secara singkat.
b.   Metafase II, pada tahap ini tiap-tiap kromosom merentang pada bidang ekuator dan terbentuk benang-benang spindel.
c.    Anafase II, Kromatid mulai tertarik ke kutub pembelahan yang belawanan arah. Kromatid yang terpisah ini mulai disebut kromosom.
d.   Telofase II, kromatid telah mencapai kutub pembelahan. Pada tahap ini terbentuk 4 inti, tiap-tiap inti mengandung kromosom haploid dan satu salinan DNA.
e.    Sitokinesis II, tiap inti yang terbentuk mulai dipisahkan oleh sekat. Pada akhir ini dihasilkan 4 sel kembar haploid.

G.Pembentukan Sperma
        Sel sperma merupakan sel kelamin (gamet) yang dihasilkan oleh pria yang sudah akil baligh. Sel sperma ini diproduksi oleh organ yang berbentuk 2 buah bulatan di bawah alat kelamin pria yaitu testis. Testis pria mampu menghasilkan jutaan sel sperma tiap harinya. Dan pria mengeluarkan kurang lebih 2 juta sperma setiap kali ia berejakulasi.
Proses pembentukan sperma terjadi melalui beberapa fase, yaitu:
1.Fase Pertumbuhan
Pada fase pertumbuhan sel-sel calon indung sperma tumbuh, membesar, dan berduplikasi. Pada fase ini juga terjadi penambahan materi inti, sintesis DNA dan sintesis organel sel. Fase ini juga disebut fase persiapan sebelum melakukan pembelahan.
2.Fase Pembelahan
Tiap spormatogonium yang sudah terbentuk akan mengalami proses pembelahan. Spermatogonium yang terbentuk akan menjadi spermatosit primer. Spermatosit primer inilah yang akan mengalami pembelahan. Pembelahan yang terjadi adalah pembelahan meiosis, yaitu pembelahan yang terjadi pada pembentukan gamet yang bertujuan untuk mereduksi jumlah kromosom. Spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis I membentuk 2 buah spermatosit sekunder. Jumlah kromosom sel spermatosit sekunder adalah setengah dari sel spermatosit primer. Pembelahan belum selesai. Spermatosit sekunder yang terbentuk akan segera mengalami pembelahan menjadi 4 buah spermatitd. Spermatid inilah sel yang akan menjadi sel sperma.
3.Fase Diferensiasi
Spermatid yang terbentuk pada fase pembelahan harus mengalami perubahan agar mampu berenang mencari letak sel telur. Bentuk awalnya yang hanya berbentuk bulatan dirasa tidak mungkin mampu mencapai sel telur. Maka dari itu, spermatid harus mengalami Diferensiasi menjadi sel-sel sperma yang siap untuk membuahi sel telur.
Setelah proses Diferensiasi, tebentuklah 4 buah sel sperma aktif yang strukturnya sudah berubah. Sperma tersebut berubah seperti seekor berudu, dengan bentuk kepala seperti mata panah dan berekor panjang. Tentu saja bentuk seperti ini dimaksudkan agar sel sperma bisa dengan mudah berenang mencapai sel telur.






H.Proses Spermatogenesis
        Proses spermatogenesis terjadi didalam tubula seminiferus testis. Proses ini dimulai dari proses diferensiasi sel-sel germinal primordial menjadi spermatogonium. Spermatogonium ini mempunyai jumlah kromososm diploid (2n). Spermatogonia ini menempati membran basah atau bagian terluar dari tubulus seminiferus. Spermatogonia ini akan mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer. Spermatogonia akan bermitosis berkali-kali membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder.
        Proses pembentukan spermatosit sekunder, dimulai saat spermatosit primer menjauhi dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak, dan terjadilah meiosis pertama membentuk dua spermatosit sekunder yang masing-masing memiliki kromososm haploid (1n). Proses meiosis pertama ini langsung diikuti dengan pembelahan meiosis kedua yang membentuk empat spermatid masing-masing dengan kromosom haploid. Akhirnya spermatid akan bertranformasi membentuk spermatozoa. Proses spermatogenesis ini terjadi pada suhu normal tetapi lebih rendah dari pada suhu tubuh, dan proses ini juga dipengaruhi oleh sel sertoli. Jadi jika dilihat dari tahapannya, proses spermatogenesis dibagi menjadi tiga tahapan :
1.Tahapan Spermatocytogenesis
Yaitu tahapan dimana spermatogonia bermitosis menjadi spermatid primer, proses ini dipengaruhi oleh sel sertoli, dimana sel sertoli yang memberi nutrisi-nutrisi kepada spermatogonia, sehingga dapat berkembang menjadi spermatosit.
2.Tahapan Meiosis
Merupakan tahapan spermatosit primer bermiosis I membentuk spermatosis sekunder dan langsung terjadi meiosis II yaitu pembentukan spermatid, dari spermatosit sekunder. Proses ini terjadi saat spermatosit primer menjauhi lamina basalis, dan sitoplasma semakin banyak.
3.Tahapan Spermiogenesis
Merupakan tahapan terakhir pembentukan spermatozoa, dimana terjadi transformasi dari spermatid menjadi spermatozoa. Tahapan ini terdiri dari empat fase : yaitu fase golgi, fase tutup, fase akrosom, dan fase pematangan.

        Setelah terbentuk spermatozoa, Sperma ini terdiri dari tiga bagian yaitu kepala sperma, leher sperma, dan ekor sperma.
A. Kepala sperma,  pada kepala sperma terdapat akrosoma yang terbentuk dari badan golgi dan mengandung enzim hialuronidase yang berfungsi untuk melisiskan bentuk telur. Pada bagian ini juga terdapat inti sperma yang menyimpan sejumlah kode/informasi genetik yang akan diwariskan kepada keturunannya.
B. Leher Sperma, pada bagian ini banyak mengandung mitokondria, sehingga tempat ini merupakan tempat oksidasi sel untuk membentuk energi, sehingga sperma dapat bergerak aktif.
C. Ekor Sperma, bagian ini merupakan alat gerak sperma menuju ovum.



















I.Gambar

Gambar:  Kumpulan gen manusia yang terdapat didalam kromosom
Sumber : wofford-ecs.org

Gambar: Struktur umum gen manusia
Sumber : Figure 1.17 (Brown, 2002)






Gambar:  a) Telosentrik, b) Akrosentrik, c) Submetasentrik, dan d) Metasentrik


Gambar: Proses spermatogenesis secara menyeluruh







Gambar:  Pembelahan meiosis I dan meiosis II
Gambar: pembelahan mitosis





BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
          Hereditas pada manusia mempelajari mengenai macam penurunan sifat  pada manusia. Penurunan sifat pada manusia dibedakan menjadi dua, yaitu sifat yang terpaut koromosom tubuh (autosomal), dan sifat yang terpaut kromosom sex (gonosomal). Sifat yang autosomal manifestasinya dapat muncul baik pada anak laki-laki maupun perempuan. Sedangkan sifat yang gonosomal manifestasinya dipengaruhi oleh jenis kelamin, bisa hanya muncul pada anak laki-laki saja atau perempuan saja.

B.Saran
        Agar dapat menentukan pewarisan sifat yang baik, maka kita harus mengetahui lebih dalam tentang hereditas pada manusia. Sehingga nanti apabila kita mempunyai keturunan, kita dapat mewariskan sifat-sifat yang baik pada keturunan kita.









DAFTAR PUSTAKA
·         http://gambar-kromosom.html
·         Mader, S.S. 2004. Biology. Boston. McGraw-Hill
·         Solomon, E. P. L. R. Berg. & D. W. Martin. 2005. Biologi. 7th ed. Southbank. Thomson & Brooks/cole.
·         Drs. Daeng Manano, M.Si, dkk. 2010. Biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Kharisma
·         www.wikipedia.org
·         www.google.com






2 komentar:

  1. buat y9 lb1h b9u5 y.............

    BalasHapus
  2. halo sis. di daftar pustaka ada pengarang Drs.Daeng Manano dkk, boleh disebutkan ga sis siapa aja dkk nya ? karena saya perlu banget.. terima kasih sebelumnya ya sis .. ^_^ v.v.aryanti@gmail.com email aku disini ya sis ..

    BalasHapus