MAKALAH BIOLOGI
HEREDITAS PADA MANUSIA
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 5
1.SUKARDI 5.FADLIA
2.DEBY KEZIA
CHRISTINA 6.STEVIN TEMPALI
3.NOVITA SARI 7.OSHIN AYU LESTARI
4.ISNA N.
LADEHU 8.SATRIANI
PROGRAM
STUDI KEPERAWATAN POSO
TAHUN
AKADEMIK 2011/2012
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas berkat dan rahmatnyalah sehingga kami dari kelompok 5 dapat
menyelesaikan tugas makalah biologi yang berjudul “HEREDITAS PADA MANUSIA”.
Namun
kami manusia yang penuh dengan kekurangan menyadari akan ketidaksempurnaan
dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya
saran dan kritik dari teman-teman dan dari dosen mata kuliah yang bersangkutan,
demi kesempurnaan makalah kami.
Lebih dan kurangnya kami mengucapkan terima kasih.
POSO,
23 SEPTEMBER 2011
PENYUSUN
KELOMPOK
5
DAFTAR ISI
Halaman
Judul............................................................................................... i
Kata
Pengantar.............................................................................................. ii
Daftar
Isi........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang............................................................................ 1
B.Tujuan......................................................................................... 2
C.Masalah....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
Hereditas Pada Manusia................................................................. 3
A.GEN............................................................................................ 3
B.Struktur GEN.............................................................................. 4
C.Kromosom Dan Kromatin........................................................... 5
D.Morfologi Kromosom................................................................. 6
E.Autosom Dan Kromosom Sel..................................................... 7
F.Pembelahan Sel............................................................................ 8
G.Pembentukan Sperma................................................................. 10
H.Proses Spertagenesis................................................................... 12
I.Gambar......................................................................................... 14
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan................................................................................. 20
B.Saran........................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Hereditas
dapat diartikan sebagai pewarisan atau pemindahan biologis karakteristik
individu dari pihak orang tuanya. Pewarisan ini terjadi melalui proses genetis.
Hereditas pada individu berupa warisan “spesific genes” yang berasal dari kedua
orang tuanya. Genes terhimpun didalamnya kromosom-kromosom atau “colored
bodies”. Kromosom-kromosom baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibu
berinteraksi membentuk pasangan-pasangan.
Semua sel
dalam badan memiliki hereditas identik sebagai akibat dari adanya proses
individuasi dan diferensiasi.
Dasar
Hereditas dari perbedaan individual adalah adanya kombinasi-kombinasi “genes”
yang mengakibatkan adanya perubahan-perubahan “genes”.
B.Tujuan
1. Agar
mahasiswa dapat memenuhi salah satu standar penilaian dari dosen yang
bersangkutan.
2. Agar
mahasiswa dapat mengetahui pengertian hereditas pada manusia.
3. Agar
mahasiswa dapat mengetahui pengertian gen beserta sifat dan fungsinya.
4. Agar
mahasiswa dapat mengetahui struktur gen beserta dengan bentuknya.
5. Agar
mahasiswa dapat mengetahui kromosom dan kromatin.
6. Agar
mahasiswa dapat mengetahui morfologi kromosom.
7. Agar
mahasiswa dapat mengetahui autosom dan kromosom sel.
8. Agar
mahasiswa dapat mengetahui proses pembelahan sel.
9. Agar
mahasiswa dapat mengetahui proses pembentukan sperma.
10. Agar
mahasiswa dapat mengetahui proses spermatogenesis.
C.Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan hereditas ?
2. Apa
yang dimaksud dengan gen ?
3. Apakah
yang dimaksud dengan struktur gen ?
4. Apa
yang dimaksud dengan kromosom dan kromatin ?
5. Bagaimanakah
morfologi kromosom ?
6. Apa
yang dimaksud autosom dan kromosom sel ?
7. Bagaimanakah
proses pembelahan sel ?
8. Bagaimanakah
proses pembentukan sperma ?
9. Bagaimanakah
proses spermatogenesis ?
BAB II
PEMBAHASAN
HEREDITAS PADA MANUSIA
Hereditas
merupakan pewarisan atau pemindahan biologis karekteristik individu dari pihak
orang tuanya. Pada kejadian sehari-hari dapat dijumpai seorang anak kerap
memiliki sifat seperti orang tuanya, baik rupa maupun tingkah lakunya.
Sebaliknya, sering pula tampak seorang anak memiliki sifat menyimpang dari ibu
dan ayahnya. Keadaan tersebut berhubungan erat dengan genetika manusia.
A.GEN
Gen
berasal dari bahasa Belanda yaitu gen,
adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Gen sebagai faktor keturunan
tersimpan di dalam kromosom, yaitu di dalam manik-manik yang disebut kromomer
atau nukleosom dari kromomer. Morgan,
ahli genetika dari Amerika Serikat menyebutkan kromomer itu lokus. Jadi, gen tersimpan dalam setiap
lokus yang khas dalam kromosom.
Gen
sebagai zarah yang kompak mengandung satu satuan informasi genetik yang
mengatur sifat-sifat menurun tertentu, memenuhi lokus suatu kromosom. Suatu
kromosom mengandung banyak gen. Oleh sebab itu di dalam setiap kromosom,
khususnya di dalam kromonema terdapat deretan lokus. Batas antara lokus yang
satu dengan yang lainnya tidak jelas seperti deretan kotak-kotak.
Gen
sebagai satu satuan informasi genetik tersusun teratur di dalam satu deretan
secara linear dan lurus beraturan, tidak berselang-seling berdempet atau
berdampingan.
Gen mempunyai sifat-sifat, antara lain:
a.
Gen memiliki zarah tersendiri dalam
kromosom.
b.
Gen mengandung informasi genetik.
c.
Gen dapat menduplikasikan diri
(membelah) sehingga dapat menyampaikan informasi genetik pada generasi
berikutnya.
Fungsi gen, antara lain:
a.
Mengatur perkembangan dan proses
metabolisme individu
b.
Menyampaikan informasi genetika kepada
generasi berikutnya
c.
Sebagai zarah (zat terkecil yang tidak
dapat dibagi lagi) tersendiri dalam kromosom.
B.Struktur
Gen
Gen
mengandung DNA atau RNA yang membawa informasi genetik. Manusia memiliki banyak
sekali gen-gen, dan kumpulan dari gen-gen ini disebut genom yang berada dalam inti sel yaitu di sebelah kromosom. Gen
membentuk struktur yang disebut DNA.
Kromosom adalah
struktur pembawa gen yang mirip benang dan terdapat di dalam inti sel. Kromosom
hanya dapat terlihat pada saat pembelahan sel, yaitu ketika kromosom memendek
dan menebal. Berdasarkan letak sentromernya kromosom dibedakan menjadi beberapa
bentuk, yaitu:
1.
Kromosom Akrosentrik, apabila sentromer
terletak subterminal (didekat ujung kromosom), sehingga kromosom tampak lurus
seperti batang.
2.
Kromosom Telosentrik, apabila sentromer
terletak di ujung kromosom, sehingga kromosom tampak hanya terdiri dari satu
lengan saja.
3.
Kromosom Submetasentrik, apabila
sentromer terletak submedian (kearah salah satu ujung kromosom), sehingga
kromosom tampak seperti huruf “J”.
4.
Kromosom Metasentrik, apabila sentromer
terletak ditengah, sehingga kromosom tampak terbagi menjadi dua lengan yang
sama panjang dan seperti hufuf “V”.
Jumlah kromosom dalam sel bervariasi,
bergantung pada jenis makhluk hidupnya. Namun, jumlah kromosom pada setiap
makhluk hidup selalu tetap.
Kromosom
dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.
Autosom, adalah kromosom yang terdapat pada
sel-sel tubuh (somatic) sehingga disebut juga kromosom tubuh.
2.
Gonosom, adalah kromosom yang terdapat
pada sel-sel kelamin, sehingga disebut juga kromosom kelamin atau kromosom
seks.
Sebagai
pembawa informasi genetik, DNA memiliki dua fungsi, yaitu dapat menyintesis
molekul kimia lainnya dan dapat menyintesis dirinya sendiri atau dapat
bereplikasi. Proses replikasi DNA:
1.
Denaturasi, pemisahan untaian DNA
2.
Inisiasi, pengawalan sintesis DNA
3.
Pemanjangan untaian DNA
4.
Ligasi fragmen DNA
5.
Pengakhiran sintesis DNA
C.Kromosom
Dan Kromatin
Kromosom
berasal dari kata chroma dan soma=badan. Setiap organisme selain
memiliki sepasang kromosom tersebut juga memiliki kromosom kelamin atau yang
disebut gamet yang berasal dari hasil pembelahan sel yang membagi jumlah
kromosom menjadi jumlah setengahnya yang disebut kromosom haploid. Jumlah
kromosom pada setiap organisme yang berada dalam satu spesies adalah sama.
Sebagai contohnya adalah jumlah kromosom somatik manusia yaitu 46 kromosom.
Kromatin,
jalinan benang-benang halus dalam plasma inti. Jalinan itu akan menghisap
banyak zat itu. Berasal dari Chroma=berwarna, dan tin= benang.
Terdiri dari benang-benang kromonema yang berpilin-pilin longgar diselaputi
protein.
Kromatin maupun kromosom terdiri dari
beberapa serat (fibril) halus dan dibina atas 2 macam molekul; ADN (asam
deoksiribosa nukleat) dan protein. Proteinnya terutama berupa histon.
Kromatin atau kromosom mengandung puluhan sampai ratusan ribu gen.
D.Morfologi
Kromosom
Bagian kromosom terdiri dari lengan dan
sentromer. Sentromer merupakan bagian kepala kromosom, sentromer tersebut
mengandung kromonema dan gen. Lengan ialah badan kromosom sendiri dan juga
mengandung kromonema dan gen. Lengan memiliki 3 daerah yaitu : selaput,
kandung, dan kromonema.
Selaput ialah lapisan tipis yang menyeliputi
badan kromosom, kandung (matrix) mengisi seluruh lengan, terdiri dari cairan
bening. Kromonema adalah benang halus yang berpilin-pilin yang terendam dalam
kandung kromonema yang berasal dari kromonema kromatin sendiri.
Setiap
kromosom dalam genom dapat dengan mudah dibedakan antara kromosom yang satu
dengan lainnya dengan menggunakan beberapa cara khusus yang salah satunya
adalah dengan melihat panjang relatifnya, posisi dari sentromer yang membagi
kromosom menjadi dua lengan yang panjangnya berfariasi, ada tidaknya dan posisi
dari daerah yang dinamakan knob atau kromometer, tempat benang-benang
kromatid yang disebut Sateit. Kromosom dengan median sentromer normalnya
akan memiliki jumlah lengan yang dapat dibagi. Lengan yang lebih pendek
dinamakan lengan P sedangkan lengan yang lebih panjang dinamakan lengan
Q.
Kromosom
terdiri dari DNA (asam deoksiribonukleat), RNA (asam ribonukleat), dan beberapa
jenis protein.DNA dan RNA adalah anggota kelompok senyawa biokimia yang disebut
asam nukleat atau polinukleotida. DNA sebuah sel mengandung sejenis kode semua
informasi untuk sintesis semua protein yang dibuat oleh sel tersebut. DNA dapat
menyimpan dan mereduplikasikan informasi. Fungsi RNA adalah pengangkut antara
DNA dan protein. RNA berjalan dengan urutan yang sesuai dari berbagai potongan
informasi sebuah sel yang membutuhkannya untuk melaksanakan berbagai aktivitas
sel tersebut.
Kromosom
yang terdapat didalam sebuah sel tidak pernah sama ukurannya. Pada manusia,
panjang kromosom dapat mencapai 6 mikron.
E.Autosom
Dan Kromosom Sel
Kromosom dapat dibagi menjadi dua jenis
autosom dan kromosom seks. Sifat genetik tertentu yang terkait dengan seks
Anda, dan diwariskan melalui kromosom seks. Autosom mengandung sisa informasi
turun-temurun genetik. Semua bertindak dengan cara yang sama selama pembelahan
sel.
Sel manusia memiliki 23 pasang
kromosom besar nuklir linier, (22 pasang autosom dan satu pasang kromosom seks)
memberikan total 46 sel. Selain ini, sel-sel manusia memiliki ratusan salinan
dari genom mitokondria.
Para 22
autosom diberi nomor oleh ukuran. Dua lainnya kromosom, X dan Y, adalah
kromosom seks. Ini gambar dari kromosom manusia berbaris dalam pasangan disebut
kariotipe. Gambar Kredit: US National Library of Medicine.
F.Pembelahan Sel
Seluruh makhluk hidup multiseluler,
sebelum mencapai tahap kedewasaan, jaringan-jaringan, dan organ-organ di dalam
tubuhnya akan mengalami pertumbuhan. Selama proses pertumbuhan ini, sel-sel
sebagai penyusun jaringan akan memperbanyak diri dengan jalan membelah.
Pembelahan sel pada makhluk hidup memiliki dua fase, yaitu pembelahan mitosis
dan pembelahan meisosis.
a.Pembelahan
Mitosis
Pembelahan mitosis yaitu proses
pembelahan nukleus menjadi dua nukleus dan masing-masing anakan menerima 1 set
kromosom berbentuk benang-benang halus yang jumlahnya sama sengan jumlah
kromosom sel induknya. Mitosis terjadi pada sel tubuh (sel somatis). Sifat
kromosomnya berpasangan (2n).
Mitosis berfungsi mempertahankan faktor
genetik dari generasi ke generasi berikutnya tetap normal dan menjaga sel
anakan yang terbentuk tetap memiliki sifat induknya. Pembelahan mitosis
dibedakan atas 5 fase, yaitu:
1) Interfase, disebut juga fase istirahat. Sebagian besar waktu hidup
sel berada pada tahap ini. DNA mulai bersiap-siap mengadakan replikasi. Fase
ini terdiri dari fase gap-1 (G1),
2) Profase,
pada fase ini DNA mulai dikemas
menjadi kromosom. Diawali dengan pemendekan dan penebalan kromosom. Pada akhir
fase ini, kromosom terdiri dari 2 kromatid yang masing-masing terikat pada
sentromer. Nukleolus hilang dan membran nukleus hancur. Kromosom terlihat bebes
di dalam kromosom.
3) Metafase,
merupakan tahap singkat dalam
mitosis. Pada fase ini, kromosom bergerak ke bidang ekuator dan terikat pada
benang spindel melalui sentromer. Hal ini bertujuan agar pembagian materi DNA
rata dan sama jumlahnya.
4) Anafase,
pada tahap ini masing-masing
sentromer akan membelah secara bersamaan. Kromatid bergerak menuju kutub
pembelahan karena adanya kontraksi benang spindel. Tahap ini menghasilkan
salinan kromosom yang berpasangan.
5) Telofase,
kromatid telah disebut sebagai
kromosom. Membran inti mulai terbentuk, nukleolus mulai muncul kembali, dan
terbentuk benang-benang kromatin. Fase ini diakhiri dengan adanya pembelahan
sitoplasma atau sitokinesis.
b.Pembelahan
Meiosis
Pembelahan meiosis disebut juga pembelahan reduksi, yaitu pembelahan sel
induk diploid (2n) menghasilkan 4 sel anakan haploid (n). pembelahan ini
terjadi pada proses pembentukan sel kelamin. Pembelahan meiosis terjadi dalam
dua tingkatan, yaitu:
1.Meiosis
I, terdiri dari:
a. Interfase, merupakan tahap persiapan
pembelahan. DNA mulai melakukan penggandaan dari satu salinan menjadi dua
salinan.
b. Profase I, DNA mulai dikemas menjadi
kromosom. Fase ini diakhiri dengan pembentukan kromosom homolog yang
berpasangan membentuk tetrad. Fase ini merupakan fase terpanjang karena terdiri
dari lima tahap, yaitu leptoten, zigoten, pakiten, diploten, dan diakinesis.
c. Metafase I, pada fase ini tetrad
kromosom berada pada ujung ekuator. Ujung salah satu benang-benang spindel
terikat pada sentromer kromosom, sedangkan ujung yang lain membentang melekat
di kedua kutub yang belawanan.
d. Anafase I, kromosom homolog mulai
tertarik menuju kutub pembelahan. Tujuan fase ini untuk membagi kromosom
diploid menjadi haploid.
e. Telofase I, pada fase ini kromosom
homolog telah mencapai kutub pembelahan.
f. Sotokinesis I, masing-masing
kromosom homolog dipisahkan oleh sekat. Pada fase ini tampak dua sel yang
masing-masing berisi kromosom dengan kromatid kembarnya.
Sebelum tahap meiosis II terdapat tahap
antara yang disebut interkinesis.
Pada tahap ini tidak terjadi replikasi DNA.
2.Meiosis
II
a. Profase II, pada tahap ini kromatid
kembaran masih melekat pada setiap sentromer kromosom. Tahap ini terjadi secara
singkat.
b. Metafase II, pada tahap ini
tiap-tiap kromosom merentang pada bidang ekuator dan terbentuk benang-benang
spindel.
c. Anafase II, Kromatid mulai tertarik
ke kutub pembelahan yang belawanan arah. Kromatid yang terpisah ini mulai
disebut kromosom.
d. Telofase II, kromatid telah mencapai
kutub pembelahan. Pada tahap ini terbentuk 4 inti, tiap-tiap inti mengandung
kromosom haploid dan satu salinan DNA.
e. Sitokinesis II, tiap inti yang
terbentuk mulai dipisahkan oleh sekat. Pada akhir ini dihasilkan 4 sel kembar
haploid.
G.Pembentukan Sperma
Sel sperma merupakan sel kelamin (gamet)
yang dihasilkan oleh pria yang sudah akil baligh. Sel sperma ini diproduksi
oleh organ yang berbentuk 2 buah bulatan di bawah alat kelamin pria yaitu
testis. Testis pria mampu menghasilkan jutaan sel sperma tiap harinya. Dan pria
mengeluarkan kurang lebih 2 juta sperma setiap kali ia berejakulasi.
Proses
pembentukan sperma terjadi melalui beberapa fase, yaitu:
1.Fase
Pertumbuhan
Pada fase
pertumbuhan sel-sel calon indung sperma tumbuh, membesar, dan berduplikasi.
Pada fase ini juga terjadi penambahan materi inti, sintesis DNA dan sintesis
organel sel. Fase ini juga disebut fase persiapan sebelum melakukan pembelahan.
2.Fase Pembelahan
Tiap
spormatogonium yang sudah terbentuk akan mengalami proses pembelahan.
Spermatogonium yang terbentuk akan menjadi spermatosit primer. Spermatosit
primer inilah yang akan mengalami pembelahan. Pembelahan yang terjadi adalah
pembelahan meiosis, yaitu pembelahan yang terjadi pada pembentukan gamet yang
bertujuan untuk mereduksi jumlah kromosom. Spermatosit primer mengalami
pembelahan meiosis I membentuk 2 buah spermatosit sekunder. Jumlah kromosom sel
spermatosit sekunder adalah setengah dari sel spermatosit primer. Pembelahan
belum selesai. Spermatosit sekunder yang terbentuk akan segera mengalami
pembelahan menjadi 4 buah spermatitd. Spermatid inilah sel yang akan menjadi
sel sperma.
3.Fase
Diferensiasi
Spermatid
yang terbentuk pada fase pembelahan harus mengalami perubahan agar mampu
berenang mencari letak sel telur. Bentuk awalnya yang hanya berbentuk bulatan
dirasa tidak mungkin mampu mencapai sel telur. Maka dari itu, spermatid harus
mengalami Diferensiasi menjadi sel-sel sperma yang siap untuk membuahi sel
telur.
Setelah
proses Diferensiasi, tebentuklah 4 buah sel sperma aktif yang strukturnya sudah
berubah. Sperma tersebut berubah seperti seekor berudu, dengan bentuk kepala
seperti mata panah dan berekor panjang. Tentu saja bentuk seperti ini
dimaksudkan agar sel sperma bisa dengan mudah berenang mencapai sel telur.
H.Proses Spermatogenesis
Proses spermatogenesis terjadi didalam
tubula seminiferus testis. Proses ini dimulai dari proses diferensiasi sel-sel
germinal primordial menjadi spermatogonium. Spermatogonium ini mempunyai jumlah
kromososm diploid (2n). Spermatogonia ini menempati membran basah atau bagian
terluar dari tubulus seminiferus. Spermatogonia ini akan mendapatkan nutrisi
dari sel-sel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer. Spermatogonia
akan bermitosis berkali-kali membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer
mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan mengalami meiosis. Satu
spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder.
Proses pembentukan spermatosit sekunder,
dimulai saat spermatosit primer menjauhi dari lamina basalis, sitoplasma makin
banyak, dan terjadilah meiosis pertama membentuk dua spermatosit sekunder yang
masing-masing memiliki kromososm haploid (1n). Proses meiosis pertama ini
langsung diikuti dengan pembelahan meiosis kedua yang membentuk empat spermatid
masing-masing dengan kromosom haploid. Akhirnya spermatid akan bertranformasi
membentuk spermatozoa. Proses spermatogenesis ini terjadi pada suhu normal tetapi
lebih rendah dari pada suhu tubuh, dan proses ini juga dipengaruhi oleh sel
sertoli. Jadi jika dilihat dari tahapannya, proses spermatogenesis dibagi
menjadi tiga tahapan :
1.Tahapan Spermatocytogenesis
Yaitu tahapan dimana spermatogonia
bermitosis menjadi spermatid primer, proses ini dipengaruhi oleh sel sertoli,
dimana sel sertoli yang memberi nutrisi-nutrisi kepada spermatogonia, sehingga
dapat berkembang menjadi spermatosit.
2.Tahapan Meiosis
Merupakan tahapan spermatosit primer
bermiosis I membentuk spermatosis sekunder dan langsung terjadi meiosis II
yaitu pembentukan spermatid, dari spermatosit sekunder. Proses ini terjadi saat
spermatosit primer menjauhi lamina basalis, dan sitoplasma semakin banyak.
3.Tahapan Spermiogenesis
Merupakan tahapan terakhir
pembentukan spermatozoa, dimana terjadi transformasi dari spermatid menjadi
spermatozoa. Tahapan ini terdiri dari empat fase : yaitu fase golgi, fase
tutup, fase akrosom, dan fase pematangan.
Setelah terbentuk spermatozoa, Sperma
ini terdiri dari tiga bagian yaitu kepala sperma, leher sperma, dan ekor
sperma.
A.
Kepala sperma, pada kepala sperma terdapat akrosoma yang terbentuk dari
badan golgi dan mengandung enzim hialuronidase yang berfungsi untuk melisiskan
bentuk telur. Pada bagian ini juga terdapat inti sperma yang menyimpan sejumlah
kode/informasi genetik yang akan diwariskan kepada keturunannya.
B.
Leher Sperma, pada bagian ini banyak mengandung mitokondria, sehingga tempat
ini merupakan tempat oksidasi sel untuk membentuk energi, sehingga sperma dapat
bergerak aktif.
C.
Ekor Sperma, bagian ini merupakan alat gerak sperma menuju ovum.
I.Gambar
Gambar: Kumpulan gen manusia yang terdapat didalam
kromosom
Sumber : wofford-ecs.org
Sumber : wofford-ecs.org
Gambar:
Struktur umum gen manusia
Sumber : Figure 1.17 (Brown, 2002)
Sumber : Figure 1.17 (Brown, 2002)
Gambar: a) Telosentrik, b) Akrosentrik, c)
Submetasentrik, dan d) Metasentrik
Gambar:
Proses spermatogenesis secara menyeluruh
Gambar: Pembelahan meiosis I dan meiosis II
Gambar:
pembelahan mitosis
BAB
III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Hereditas
pada manusia mempelajari mengenai macam penurunan sifat pada manusia. Penurunan sifat pada manusia
dibedakan menjadi dua, yaitu sifat yang terpaut koromosom tubuh (autosomal),
dan sifat yang terpaut kromosom sex (gonosomal). Sifat yang
autosomal manifestasinya dapat muncul baik pada anak laki-laki maupun
perempuan. Sedangkan sifat yang gonosomal manifestasinya dipengaruhi oleh jenis
kelamin, bisa hanya muncul pada anak laki-laki saja atau perempuan saja.
B.Saran
Agar
dapat menentukan pewarisan sifat yang baik, maka kita harus mengetahui lebih
dalam tentang hereditas pada manusia. Sehingga nanti apabila kita mempunyai
keturunan, kita dapat mewariskan sifat-sifat yang baik pada keturunan kita.
DAFTAR PUSTAKA
·
Mader, S.S. 2004. Biology. Boston.
McGraw-Hill
·
Solomon, E. P. L. R. Berg. & D. W.
Martin. 2005. Biologi. 7th ed. Southbank. Thomson & Brooks/cole.
·
Drs. Daeng Manano, M.Si, dkk. 2010.
Biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Kharisma